4 Jalur pendakian yang ada di gunung ciremai

June 06, 2018


Siapa yang tak kenal gunung ciremai, yap gunung yang tertinggi di jawa barat ini menjadi salah satu gunung terfavorit bagi para pendakinya. Bukan soal ketinggiannya saja tetapi keindahan suasanya pun menjadi pemikat tersendiri bagi para penikmatnya. Langsung saja kita bahas jalur yang terdapat di Gunung Ciremai dan ini jalur remi ya guys.

Via jalur linggasana

Jalur linggasana ialah jalur yang bisa dbilang paling baru diantara jalur yang ada, karena baru diresmikan pada 3tahunan yang lalu. Jalur yang masih baru membuat tempatnya juga masih bersih dan enak dilalui untuk para pendaki. Jalur ini terletak di desa linggasana kecamatan cilimus kabupaten Kuningan.

Tiket masuknya dibandrol dengan harga 50k per orang nya, dengan membayar segitu kita dapat diberi makan setelah turun mendaki dan juga sertifikat pendakian linggsana.

Via jalur palutungan

Jalur tersebut termasuk dalam jalur populer, karena jalur palutungan tidak seterjal jalur lainnya, akan tetapi dengan jalur yang landai akan membuat waktu tempuh menjadi agak lama. Akses ke base camp nya pun cukup mudah dari terminal bus Kuningan teman-teman langsung saja naik angkutan pedesaan yang jurusan palutungan,cukup mudah bukan.

Untuk tiket masuk, jalur via palutungan ini ditarif dengan harga Rp. 50.000 untuk per orangnya, dengan membayar harga itu teman-teman bisa mendapatkan makan 1 kali setelah/sebelum mendaki.

Via jalur linggarjati

Semua pendaki yang sudah ke gunung ciremai pasti akan tau jalur tersebut, treknya yang begitu menantang membuat banyak orang ingin mencobanya. Jika teman-teman ingin melalui jalur tersebut persiapkan segala sesuatunya termasuk perbekalan dan air, perjalanannya yang cukup extrim menjadi banyak sekali membutuhkan tenaga dan tentunya butuh air.

Via jalur linggarjati tidak ada sumber mata air di setiap posnya, usahakan untuk membawa perbekalan air yang cukup guna memenuhi kebutuhan teman-teman semua. Saran saya adalah mending bawa lebih dari pada kurang.

Via apuy

Jalur apuy ialah jalur tersantai untuk mencapai puncaknya, memiliki 6 pos yang setiap posnya tidak terlalu jauh namun treknyayang  terus menanjak. Biaya tiket nya pun sama dengan jalur-jalur lainnya yaitu Rp 50.000 per orangnya, namun di base camp apuy kita mendapatkan makan + sertifikat pendakian gunung ciremai. Berbeda dengan jalur palutungan yang hanya mendapatkan satu kali makan saja.

Mungkin itulah jalur pendakian yang ada di gunung ciremai, eits tapi masih ada juga loh jalur yang ada di situ tapi tidak saya sebutkan karena jalur itu tidak resmi dan sekian saja semoga bisa ermanfaat bagi teman-teman semua.





Adat istiadat di desa Panambangan (desaku)

June 01, 2018

Desa panambangan adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan sedong kabupaten cirebon, jika dari arah timur maka desaku ini menjadi desa paling ujung di kecamatan sedong. Menurut sejarah sih desaku ini dahulunya tempat penyebaran agama islam di daerah cirebon, namun saya tidak sepenuhnya akan menceritakan asal usul desaku ini karena dosenku hanya menyuruhku untuk menulis tentang adat istiadat yang masih berlaku di desa tercinta ini.

Nah menurut sejarah adat istiadat yang ada di desa panambangan ini ada 3 macam yaitu :

1. Sabumi ( sedekah bumi) yang dilaksanakan setiap selesai panen.
2. mapag sri yaitu ketika mengangkut padi dari sawah sambil menganggap wayang kulit
3. mapag tanggal tiap rebo.

Ketiga adat istiadat tersebut semuanya sudah punah dikarenakan ketidak adanya penerus serta dari faktor alat yang tidak ada juga. Namun tidak punah 100% karena menurut sejarah hingga saat ini masih ada sebagian orang di desaku yang masih melaksanakan sabumi. Maka dari itu saya akan membahas tentang sabumi (sedekah bumi).


Sedekah bumi di desaku ini dilaksanakan sesudah panen padi atau pun panen buah, yang ditunjukan sebagai rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan rizki yang telah diberikan sekaligus menghormati para leluhur, itu menurut sejarah yang berlaku di desaku. Makanan yang biasanya disajikan adalah makanan dari hasil panen tersebut semisalnya nasi, sayur mayur, buah-buahan dan lainnya. Menurut mitos didesaku sih jika sedekah ini tidak dilaksanakan katanya akan ada bencana yang menimpa kepada desa tersebut, namun menurut saya sih rizki, maut, jodoh itukan sudah ada yang ngatur yah, tapi kita juga harus menghormati adat istiadat yang berlaku kan hihi. Ya jadi intinya adat istiadat yang masih ada di desaku adalah sedekah bumi ya walaupun hanya sebagian orang yang melakukannya tapi kan tetap masih ada adat ini. Sedekah ini  memang jarang sekali digunakan karena orang-orang di desaku sudah menggantinya dengan acara pengajian biasa.  Mungkin ini yang bisa saya tulis dari info yang saya dapat dari para orang yang tahu tentang sejarah desaku ini.